Sabtu, 12 Juni 2010

History of Islam

 Sejarah Agama Islam

    Telah disebutkan di muka bumi, bahwa islam yang dibawakan Nabi Muhammad S.A.W. adalah mata rantai terakhir dari agama ALLAH yang diturunkan melalui para Rosul sebelumnya. Sesuai dengan penegasan Al-Qur’an, islam adalah agama yang diberikan Tuhan kepada umat manusia, dengan perantara para Rosul, silih berganti sejak Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi ‘Isa, dan yang terakhir nabi Muhammad S.A.W.

    Al-Qur’an surat Asy-Syuura : 13 menyatakan :
“Allah menentukan aturan bagi kamu sekalian dari ajaran agama sebagaimana yang dipesankan kepada Nuh, dan yang kami wahyukan kepadamu Muhammad, juga sebagaimana yag telah Kami pesankan kepada Ibrahim, Musa, dan ‘Isa; henadaklah kamu tegakkan agama dan janganlah kamu bergolong-golongan dalam menegakkan agama itu.”


    Berpangakal kepada agama yang dibawakan Nabi Ibrahim A.S. dapat diketahui hubungan Islam yang yang dibawakan Nabi Muhammad S.A.W. dengan agama Islam yang dibawakan oleh para nabi sebelumnya.

    Sejarah mencatat bahwa Nabi Ibrahim A.S. hidup di Ur (Irak Selatan) pada kira-kira tahun 1.800 SM. Ia membawa agama yang diwahyukan Allah SWT yang mengajarkan keesaan Tuhan (tauhid) yang mutlak, dan menyembah hanya kepada ALLAH saja. Agama yang dibawa Nabi Ibrahim Islam juga, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 67 :
    “Ibrahim bukan seorang penganut agama Yahudi dan bukan pula seorang penganut agama Nasrani. Ia adalah seorang Muslim yang amat condong kepada kesucian. Ia pun bukan termasuk golongan orang-orang yang musyrik (yang menyekutukan sesuatu dengan Tuhan)”.

    Dari isteri yang bernama Hajar, Nabi Ibrahim A.S. mempunyai anak, yaitu Ismail yang kemudian diangkat menjadi Rasul pula. Nabi Ismail A.S. itulah yang kemudian menurunkan bangsa Arab suku Adnan dan dari suku Adnan ini timbul suku Quraisy. Dari suku Quraisy itu lahirlah Nabi Muhammad S.A.W yang menjadi penutup para Nabi.

Dari isteri yang bernama Sarah, Nabi Ibrahim A.S. mempunyai anak yaitu Ishaq yang kemudian diangkat menjadi Rosul juga. Nabi Ishaq A.S. mempunyai putra bernama Ya’qub yang dinamakan juga Israil. Sebutan Bani Israil dimaksudkan anak keturunan Israil atau Ya’qub. Dari anak keturunan Nabi Ya’qub A.S. itulah kemudian banyak yang diangkat menjadi Nabi, seperti Nabi Yusuf, Nabi Syu’aib, Nabi Musa dan lain-lainya.
    Anak cucu Ismail kemudian menempati daerah Kan’an yang dikenal dengan nama Palestina. Ketika terjadi bahaya kelaparan di wilayah palestina mereka berhijrah ke Mesir, yang di sana kemudian diperbudak oleh Fir’aun.
    Nabi Musa A.S. yang hidup sekitar tahun 1.300 SM berhasil/memimpin kaum Bani Israil di Mesir hingga akhirnya dapat lolos dari perbudakan Fir’aun dan kembali menempati palestina.

    Pada sekitar tahun 1.000 SM, kaum Bani Israil di pimpin Nabi Daud A.S. dan Nabi Sulaiman A.S. Pada masa itulah Bani Israil sampai pada masa kebesarannya.
    Kira-kira pada tahun 935 SM Bani Israil pecah menjadi 2 golongan; Negara Israil dengan 10 suku-sukunya dan Negara Yuda dengan 2 suku.

    Pada tahun 772 SM Negara Israil ditundukkan oleh Negara Assiria. Negara Yuda masih dapat  bertahan sebagai negara yang berdaulat setelah lenyapnya negara Israil, selama + 100 tahun.

    Di antara tahun 539 – 332 SM seluruh palestina dikuasai kerajaan Persia. Mulai tahun 332 SM sampai kira-kira tahun 63 SM Palestina menjadi Protektorat kerajaan Romawi.

    Di tengah tengah sejarah Bani Israil serupa itulah Tuhan mengutus para Rasul-Nya, seperti Nabi Ya’qub, Nabi Yusuf, Nabi Musa, Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, Nabi Ayyub, Nabi Yunus, Nabi Zakaria, Nabi Yahya, dan Nabi ‘Isa, untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama tauhid, agama yang mengajarakan penyerahan diri sepenuhnya kepada ALLAH S.W.T. (ISLAM)

    Di antara para Rasul dari Bani Israil itu yang penting dalam membawakan peraturan – peraturan hokum adalah Nabi Musa A.S. Para Rasul sesudahnya berpedoman kepada peraturan – peraturan yang dibawakan Nabi Musa A.S.

    Pada akhir sejarah Bani Israil, mereka amat mengutamakan hokum dan sangat mementingkan harta benda, sedangkan nilai-nilai rohani menjadi terdesak. Kemurnian jiwa tidak menjadi perhatian lagi. Bahkan tidak segan – segan mereka membunuh para Nabi yang mengjak mereka kembali kepada ajaran – ajaran yang benar.

    Tentang keadaan Bani Israil (Yahudi) itu, AL-Qur’an Surat Ali – Imron ayat 181, memberi gambaran sebagai berikut :
”Sungguh Allah telah mendengar perkataan orang – orang yang mengatakan : sesungguhnya Allah fakir dan kitalah yang kaya raya. Apa yang mereka katakana itu akan Kami catat, demikian pula perbuatan mereka membunuh para Nabi tanpa alasan yang dapat dibenarkan.”

    Di saat kaum Bani Israil telah hanyut dalam arus kebendaan, dan nilai – nilai rohani dalam kehidupan mereka terdesak, datanglah Rasul Allah yaitu nabi ‘Isa A.S. yang fungsi utamanya adalah untuk mengembalikan nilai – nilai rohani dalam kehidupan kaum Bani Israil.

    Hanya tiga tahun Nabi ‘Isa A.S. melakukan tugas yang amat berat itu, akhirnya difitnah. Beliau dikejar – kejar oleh kaumnya untuk di tangkap, kemudian akan dibunuh dan disalib. Tetapi ALLAH menyelamatkan dari fitnahan kaum Bani Israil itu. Beliau tidak ditangkap, tidak disalib, dan tidak dibunuh. Ada orang lain yang diserupakan dengan Nabi ‘Isa, yaitu Yudas Eskarius. Dialah yang sebenarnya ditangkap, dibunuh, dan disalib. Bukan Nabi ‘Isa A.S.

    Dalam hubungan ini Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 157 menegaskan :
“Mereka tidak membunuh ‘Isa dan tidak pula menyalibnya, tetapi diserupakan orang lain kepada mereka”.

    Setelah Nabi ‘Isa tidak ada lagi, para pengikutnya menghormati beliau melampaui batas. Beliau dikatakan anak ALLAH. Timbullah kepercayaan Allah Bapa dan Anak Allah. Kemudian ditambah lagi dengan unsur ketiga, yaitu Ruhul Kudus, hingga terbentuklah keyakinan trinitas yang diputuskan dalam Konsili Konstantinopel I pada tahun 381 M. (Kepercayaan tentang ke-Tuhanan Nabi ‘Isa telah diputuskan dalam konsili Nikea tahun 325 M)

    Pada tahun 570 M lahirlah Nabi Muhammad S.A.W  di Makkah. Setelah berusia 40 tahun, Tuhan menurunkan wahyu kepadanya. Beliau telah diangkat sebagai Rasul penutup. Tidak akan lagi Rasul atau Nabi sesudahnya.Nabi ‘Isa mengakui adanya Nabi penutup setelahnya, namun hal ini dimanipulasi dan dihilangkan oleh suatu golongan. Kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah kitab yang terakhir pula, yaitu AL-QUR’AN. Berbeda dengan kitab lain yang isinya sudah dimanipulasi dan diubah-ubah oleh manusia. Al-Qur’an isinya tidak akan bisa diubah-ubah oleh siapapun, karena ALLAH SWT-lah yang akan menjaganya agar tetap murni. Kitab yang menjadi penyempurna semua ajaran Nabi dan Rasul.

    Pokok ajaran wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW tidak lain adalah ajaran tauhid. Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak berputera, tidak berbapa, serta tidak ada seorang pun yang menyerupai-Nya.

    Nabi Muhammad S.A.W. diutus untuk mengembalikan ajaran tauhid yang diajarkan oleh para Nabi dan Rosul sebelumnya. Oleh Karena itu, pada tempatnyalah jika Al-Qur’an menyatakan bahwa terutusnya Nabi Muhammad S.A.W. itu menjadi rahmat (bukti kasih sayang Allah) kepada seru sekalian alam. Dengan mengutus Nabi Muhammad S.A.W. itu berarti Allah tidak membiarkan umat manusia hidup dalam kegelapan dan kesesatan.

    Al-Qur’an dalam surat Ibrahim ayat 1, menyakinkan :
“Alif Laam Raa. Ini lah kitab yang Kami turunkan kepadamu Muhammad, agar kau keluarkan umat manusia dari kegelapan (kesesatan) kepada cahaya (petunjuk Allah)”.

    Dengan terutusnya Nabi Muhammad S.A.W yang menjdai Rosul penutup dan dengan diturunkanya Kitab Al-Qur’an yang merupakan kitab Allah S.W.T yang terakhir pula, maka pokok – pokok ajaran wahyu yang sebelumnya telah terhimpun di dalam Al-Qur’an, dan Al-Qur’an sajalah kitab Allah yang berlaku sebagai pedoman bagi umat manusia yang ingin berpegang kepada petunjuk Allah S.W.T. (rid)
########################################################################

Islamic History


    
It has been mentioned in the earth, that Islam had brought the Prophet Muhammad is the last link in the chain which is derived from the religion of GOD through the apostles before. In accordance with the affirmation of the Qur'an, Islam is the religion which God gave to mankind, with intermediary apostles, one after another since the Prophet Noah, Prophet Abraham, Prophet Moses, Prophet Jesus, and the last prophet, Muhammad SAW
    
Al-Qur'an Ash-mail Syuura: 13 states: "God determines the rules for you all, from religious teachings, as were told Noah, and which we have revealed to Muhammad, as well as yag have us order it to Abraham, Moses and Jesus; henadaklah you hold your religion: Nor-faction in enforcing bergolong that religion. " 


    
Berpangakal to the religion of Prophet Ibrahim brought U.S. can know the relationship of Islam that Prophet Muhammad brought with the Islamic religion brought by previous prophets. 


    
History records that Prophet Ibrahim A.S. lived in Ur (southern Iraq) in circa 1800 BC. He carried the revealed religion of Allah that teaches the oneness of God (tawhid) is absolute, and worship only to GOD alone. Religion of Islam brought by Prophet Ibrahim is also, as stated in the Qur'an Ali Imran verse 67 letter:
    
"Abraham was not a religious Jew nor a Christian religion. He is a Muslim who is very inclined to chastity. He also was not included among those who polytheists (that associating anything with God). " 


    
From wife named Hagar, Abraham A.S. a son, Ismail, who is subsequently appointed as the Apostle also. Prophet Ismail A.S. that was then lowered Arab tribe from the tribe of Adnan, Adnan, and this arose Quraysh tribe. Of the tribe of Quraysh that the Prophet Muhammad was born who became the Seal of the Prophets. 


From wife named Sarah, Abraham A.S. Ishaq who have a child that is later promoted to Rosul too. Prophet Ishaq A.S. has a son named Jacob who was also called Israel. The term is meant Israelites descendants of Israel or Jacob. From the progeny of the Prophet Ya'qub A.S. That then many who became the Prophet, like the Prophet Yusuf, Prophet Shoaib, Moses and so on others. 


    
Ismail grandchildren Kan'an then occupied the area known as Palestine. When there is danger of starvation in the territory of Palestine, they emigrated to Egypt, who were there and then enslaved by Pharaoh. 


    
Moses A.S. who lived around the year 1300 BC managed / led the Israelites in Egypt until it can escape from the slavery of Pharaoh and re-occupy Palestine. 


    
In the years around 1000 BC, the Children of Israel in the United States led the Prophet David and Prophet Sulaiman A.S. During which the Children of Israel up to our greatness. 


    
At about the year 935 BC the Israelites split into two groups; the State of Israel with 10 tribes, tribal and State Yuda with two tribes.
    
In the State of Israel 772 BC Assyrian subjugated by the State. Yuda country still can survive as a sovereign state after the disappearance of the state of Israel, during the + 100 years. 


    
In between the years 539-332 BC the Persian empire ruled Palestine. Beginning in 332 BC to circa 63 BC Palestine became a Roman protectorate. 


    
In the middle of the middle of a similar history of the Israelites that the Lord sent His Apostles, as the Prophet Jacob, Prophet Yusuf, Prophet Moses, Prophet David, Prophet Solomon, Prophet Ayyub, the prophet Jonah, the prophet Zachariah, John, and the Prophet 'Isa, to convey the teachings of the religion of monotheism, religion mengajarakan surrender completely to GOD Almighty (ISLAMIC) 


    
Among the apostles of the Children of Israel that are important in bringing the rules - the laws is the Prophet Musa The Apostles afterwards guided by the rules - rules that had brought the Prophet Musa 


    
At the end of the history of the Israelites, their very great emphasis on priority legal and personal belongings, while the spiritual values to be pushed. Purity of the soul is not a concern again. Did not even hesitate - they are reluctant to kill the Prophet of referring them back to the teachings - the true teachings. 


    
About the situation the Israelites (Jews), the AL-Qur'an Surah Ali - Imron paragraph 181, provides an illustration as follows: 


"Indeed Allah has heard the words of people - people who say: Allah is indigent, and we are very rich. What do they say it will be We note, so too their deeds to kill the Prophet, without a justifiable reason. " 


    
At the time the Israelites had lost in material flow, and values - spiritual values in their lives of urgency, which came to the Messenger of Allah Prophet 'Isa whose main function is to return the value - spiritual value in the lives of the Children of Israel. 


    
Only three years of the Prophet 'Isa A.S. a very heavy task that, finally vilified. He pursued - pursued by his people for the catch, and then be killed and crucified. But GOD saved from the Children of Israel's slander. He was not arrested, not crucified, and was not murdered. There are others who likened the Prophet 'Isa, namely Judas Eskarius. It was he who actually arrested, killed, and crucified. Not Prophet 'Isa A.S. 


    
In this connection the letter of the Qur'an An-Nisa 'verse 157 stated: "They did not kill Jesus, nor crucified him, but others likened unto them". 


    
After the Prophet 'Isa did not exist anymore, its adherents to respect him over the top. He said children GOD. Arises the belief of God the Father and the Son of God. Then added the third element, namely Holy Ghost, until forming a trinity belief that it was decided at the Council of Constantinople in 381 AD (Beliefs about the deity of the Prophet 'Isa had been decided at the council Nikea year 325 AD) 


    
In the year 570 AD the Prophet Muhammad was born in Makkah. After 40 years of age, lowering the revelation of God to him. He has been appointed as the Apostle cover. Will no longer sesudahnya.Nabi Apostle or Prophet Jesus acknowledges the subsequent closing of the Prophet, but it is manipulated and eliminated by a faction. The Book revealed to Prophet Muhammad was the last book of the same, namely AL-QUR'AN. Unlike other books whose contents are manipulated and altered by humans. Al-Quran which will not be able to be altered by anyone, because GOD Almighty was the one who will keep it pure. Book falsifies all the teachings of the Prophet and Apostles. 


    
The principal teachings of revelation to the Prophet Muhammad is nothing but teachings of monotheism. God is God Almighty. No children, no berbapa, and no one who resembles him. 


    
Prophet Muhammad S.A.W. was sent to restore the unity of doctrine taught by the Prophet and Rosul earlier. Hence, the tempatnyalah if the Qur'an states that Prophet Muhammad terutusnya it became the grace (God's proof of love) to the exciting all natural. By sending the Prophet Muhammad S.A.W. It means that God does not allow mankind to live in darkness and error. 


    
Al-Qur'an in paragraph 1 letter Ibrahim, convince: "Alif Laam Raa. This is the Book which We have sent down to Muhammad, so you remove the humanity from darkness (error) to light (the guidance of Allah). " 


    
With terutusnya Prophet Muhammad who menjdai Rosul diturunkanya Book cover and with the Qur'an which is the final book of Allah that also, then the principal - the principal teachings of previous revelations has been collected in the Qur'an, and Al-Qur ' Just the Book of Allah, which serves as a guidance for mankind to cling to the guidance of Allah SWT (RID) 


keyword : islam, israil, bani israil, history islam, sejarah islam, sejarah, Muhammad, Allah,  kebenaran islam, cerita islam asli, truth of islamic story, Al-Qur'an, israel, palestine, palestina, rahmatan lil alamin, rahmat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar